COST CONCEPT AND BEHAVIOR





Konsep Biaya
Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut dengan biaya. FASB (1980) mendefinisikan biaya sebagai berikut :

“Biaya adalah aliran keluar (outflows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas” . 

Sedang IAI (1994) mendefinisikan biaya (beban) sebagai berikut :Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Pengakuan Biaya
Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu :
1.    sebagai aktiva (potensi jasa)
2.    sebagai beban pendapatan (biaya)

Ada dua masalah yang muncul sehubungan dengan pemisahan cost tersebut, yaitu :

1.      kriteria yang digunakan untuk menentukan cost tertentu yang harus dibebankan pada pendapatan periode berjalan.

2.      kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa cost tertentu ditangguhkan pembebanannya.

Semua cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya apabila cost tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.      memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang, dikendalikan perusahaan, berasal dari transaksi masa lalu).
2.      Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai.
3.      Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.
Dari uraian diatas, secara umum dapat dirumuskan bahwa berdasarkan konsep penandingan (matching), pengakuan pendapatan.Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biaya juga ditunda.Untuk mengatasi berbagai perbedaan pendapatan tentang pengakuan biaya, biasanya badan berwenang mengeluarkan aturan tertentu untuk mengakui biaya.

A.    Dasar-dasar Perilaku Biaya
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output.Perilaku biaya perlu dipahami dengan tujuan untuk membantu penganggaran, pengendalian dan pengambilan keputusan.Dalam menentukan perilaku biaya, memiliki peranan yang sangt penting sebab biaya dapt berubah dari biaya tetap menjadi biaya variabel.
1)      Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahya tidak berubah dalam rentang yang relevan ketika penggunaan aktivitas berubah dengan kata lain biaya yang jumlahnya tetap sama ketika output berubah.Biaya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi.Rentang yang relevan adalah rentang output di mana asumsi hubungan biaya / output berlaku. Contoh biaya tetap adalah biaya gaji, biaya asuransi.biaya sewa gedung, biaya iklan dan lain-lain.

2)      Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah ketika penggunaan aktivitas berubah, sehingga dapat diasumsikan makin besar volume penjualan maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.Biaya variabel dapat dinyatakan dengan persamaan linear. Disini total biaya tergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Total biaya = biaya variabel per unit x jumlah unit
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk dan komisi penjualan.


3)      Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan sehinnga dapat disimpulkan memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel. Persamaan linear untuk biaya campuran adalah:
Total biaya = biaya tetap + total biaya variabel

B.     Mengklasifikasikan Biaya Sesuai Dengan Perilaku
1)      Batasan Waktu
Batasan waktu  merupakan langkah pertama yang harus dipertimbangkan dalam menilai perilaku biaya, apakah biaya tersebut termasuk biaya tetap atau biaya variabel. Menentukan apakah suatu biaya tetap atau variabel bergantung pada batasan waktu.Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang, semua biaya adalah variabel, dalam jangka pendek, paling tidak satu biaya adalah tetap.
C.    Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya dan Perilaku Biaya
Model penggunaan sumber daya baik sumber daya yang fleksibel maupun sumber daya terikat dapat meningkatkan pemahaman tentang perilaku biaya.
1)      Sumber Daya Fleksibel (Flexible Resources)
Sumber daya yang diperoleh saat digunakan dan dibutuhkan disebut sumber daya fleksibel(flexible resources). Karena bahan baku langsung dibutuhkan ketika diperlukan dengan jumlah yang sesuai dengan yang dibutuhkan, maka jumlah sumber daya naik ketika permintaan tersebut naik. Sehingga sumber daya fleksibel merupakan biaya variabel.

2)      Sumber Daya yang Terikat(Commited Resources)
Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan disebut sumber daya terikat (commited resources).Sumber daya terikat didapat dengan menggunakan kontrak eksplisit atau implisit untuk memperoleh sumber daya tersebut, tanpa memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak.Sumber daya terikat dapat memiliki kapasitas tidak terpakai, karena lebih banyak yang tersedia daripada yang sebenarnya digunakan. Sebagai contoh, banyak organisasi memperoleh berbagai kapasitas pelayanan multiperiode dengan membayar tunai di depan atau dengan membuat kontrak eksplisit yang memerlukan pembayaran tunai secara periodik. Pembelian atau penyewaan gedung dan peralatan adalah contoh dari bentuk akuisisi sumber daya di muka. Sedangkan contoh sumber daya terikat yang menyangkut organisasi yang memperoleh sumber daya di depan melalui kontrak implisit, biasanya kontrak tersebut dibuat dengan karyawan tetap dan karyawan paruh waktu.

3)      Perilaku Biaya Bertahap (Step-Cost)
Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang keluaran  tertentu dan pada titik tertentu naik pada tingkat biaya yang lebih tinggi di mana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang keluaran yang sama.
a)      Biaya Variabel Bertahap
Lebar setiap tahap menunjukkan rentang keluaran yang mengharuskan diperolehnya sumber daya dalam jumlah tertentu.Jika lebar tahap sempit, maka perubahan biaya sumber daya menunjukkan perubahan sumber daya yang cukup kecil sehingga biaya tersebut didefinisikan sebagai biaya variable bertahap.
b)      Biaya Tetap Bertahap
Biaya yang mengikuti tahap perilaku biaya dengan lebar tahap yang cukup besar, maka biaya dipandang sebagai biaya tetap bertahap.


D.    Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan Variabel
Beberapa biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap, biaya variable atau biaya campuran.Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya campuran perlu dipisahkan dalam komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode tinggi-rendah (high-low), Scatterplot dan kuadrat terkecil (least square).
1)      Metode Tinggi-Rendah (High-Low)
Metode tinggi-rendah (high-low) adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter perpotongan dan kemiringan. Titik tinggi didefenisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran atau aktivitas tertinggi.Titik terendah didefenisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran atau aktivitas terendah. Metode tinggi-rendahmemiliki keunggulan objektivitas namun tidak seakurat metode-metode lain, Sebab, titik tinggi dan rendah mungkin merupakan outlier (berada di luar jalur) yang menunjukkan hubungan biaya aktivitas yang tidak umum terjadi dan meskipun titik-titik tersebut bukan merupakan outlier, pasangan titik lainnya mungkin lebih dapat mewakili. Formula perhitungan metode tinggi rendah adalah sebagai berikut :
Y = F + VX
Maka, V= (Y2-Y1)/(X2-X1)
           F = Y1-VX1atau F = Y2-VX2
2)      Metode Scatterplot
MetodeScatterplot adalah metode penentuan persamaan suatu garis dengan menggambarkan data dalam suatu grafik. Grafik scatter dapat membantu memberikan pengetahuan tentang hubungan antara biaya dan penggunaan aktivitas. Bahkan, grafik scatter memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan suatu garis secara visual dengan titik-titik dalam grafik scatter.Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya garis yang paling sesuai dengan titik tersebut.Dalam memutuskan pilihan tersebut, seorang manajer atau analisis biaya bebas menggunakan pengalaman terdahulu yang berkaitan dengan perilaku biaya.
Keunggulan signifikansi dari metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual, dimana metode ini adalah suatu cara yang baik untuk mengidentifikasi nonlinearitas, outlier dan pergeseran dalam hubungan biaya.Namun, kelemahan metode scatterplot adalah tidak ada kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.Kualitas rumus biaya bergantung pada kualitas penilaian subjektif dari analisis.Metode tinggi-rendah menghilangkan subjektifitas dalam pemilihan garis.

3)      Metode Kuadrat Terkecil (Method of Least Squares)
Metode kuadrat terkecil (method of least squares)pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan.Metode kuadrat terkecil mengidentifikasikan garis yang paling sesuai.



4)      Menggunakan Program Regresi
Pada teori statistik, model dengan fungsi linear disetimasikan dengan meminimalisir nilai kuadrat devisiasi yang disebut dengan model regresi.Perhitungan rumus regresi secara manual apalagi dengan peningkatan jumlah titik data menjadi tidak praktis lagi.Adanya program spreadsheet regresi bisa menyediakan lebih dari sekadar perkiraan koefisien.Program ini juga menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk melihat seberapa besarkan persamaan biaya dapat dipercaya. Hal ini merupakan fungsi yang tidak tersedia pada metode tinggi rendah dan scatterplot.
E.     Keandalan dari Persamaan Biaya
            Program regresi memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi mengenai seberapa jauh rumus biaya yang diperkirakan dapat diandalkan. Terdapat tiga penilaian statistik mengenai keandalan suatu persamaan biaya :
1)      Parameter Pengujian Hipotesis
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis bahwa parameternya secara signifikan tidak sama dengan nol. Pada dasarnya, digunakan 0,10; 0,05; 0,01 sebagai pembanding atas tingkat signifikansi.
2)      Pengukuran Goodness of Fit
Secara statistik seberapa besar variabilitas suatu variabeldapat dijelaskan dengan Koefisien Determinasi (R2).Persentase variabilitas dependent variable dijelaskan oleh variabel bebasnya.
3)      Interval Keyakinan
Penyebaran biaya disebabkan oleh efek-efek yang dapat diukur, hasil pengukuran akan berguna untuk membentuk interval keyakinan pada prediksi biaya dengan pendekatan menggunakan standard error (S). Pada sampel besar, standar eror akan berkurang dan statistik t juga berkurang.

F.     Regresi Berganda (Multiple Regression)
Rumus biaya terkadang lebih sulit diperoleh daripada mengidentifikasikan satu penggerak aktivitas dan meregresikan biaya aktivitas untuk penggerak ini, sehingga tidak menghasilkan suatu rumus biaya yang cukup baik untuk kegunaan manajerial. Jika dalam suatu kasus, satu variable bebas mungkin hanya dapat menjelaskan  lebih sedikit variabilitas dalam variabelterikat. Jadi, salah satu kemungkinan solusi adalah mencari variabel penjelasan tambahan.
Dalam hal dua atau lebih variabel penjelasan, persamaan liniear diperluas untuk mencakup variable tambahan. Dengan memberikan variable tambahan ke dalam persamaan dapat meningkatkan kemampuan persamaan tersebut dalam memprediksi biaya aktivitas dan memberi pemahaman mengenai cara pengelolaan biaya aktivitas.
Jika terdapat dua atau lebih variabel bebas, metode tinggi-rendah dan scatterplot tidak dapat digunakan.Untungnya, perluasan metode kuadrat terkecil dapat dilakukan secara langsung. Jika kuadrat terkecil digunakan untuk membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas, metodenya disebut sebagai regresi berganda (multiple regression).Karena perhitungan yang diperlukan untuk regresi berganda sangat rumit, penggunaan komputer dibutuhkan.


G.    Penilaian Manajerial
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya, dan sejauh ini merupakan metode paling luas digunakan.Banyak manajer menggunakan pengalaman mereka dan observasi terhadap hubungan manajer yang menggunakan pengalaman mereka dan observasi terhadap hubungan biaya pada masa lampau untuk menentukan biaya tetap dan variabel.
Manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk menyaring hasil estimasi statistik.Barangkali manajer yang berpengalaman dapat meneliti data dan membuang beberapa titik yang tidak biasa terjadi atau mungkin merevisi hasil estimasi untuk memasukkan perubahan yang diproyeksikan ke dalam struktur biaya atau teknologi.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya.Jika manajer memiliki pengetahuan mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Sebaliknya, manajer yagtidak memiliki pertimbangan baik, akan menimbulkan kesalahan. Sehingga mempertimbangkan pengalaman manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan yang terkait adalah hal yang penting.






DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don. R & Maryanne M. Mowen.2011. Akuntansi Manajerial, Buku 1 Edisi 8. Jakarta :Salemba Empat.

http://fuadrahardi.blogspot.co.id/2013/12/makalah-teori-akuntansi-biaya-konsep.html

by: Made Arya Dwiputra
post : Eka Adiputra

Komentar

Postingan Populer