SIKLUS PROSES BISNIS
LATAR BELAKANG
Proses
bisnis mengacu pada metode dimana pekerja dikelola, dikoordinasikan, dan
difokuskan untuk memproduksi produk atau jasa yang bernilai. Proses bisnis
adalah arus kerja dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan seperangkat
aktivitas dan juga mengacu pada cara unik dimana manajemen memilih untuk
mengkoordinasikan pekerjaan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan kompetitif jika dapet memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau
menjalankannya dengan lebih baik dari pesaingnya. Proses bisnis juga dapat
menjadi kewajiban jika berdasarkan cara bekerja yang telah usang telah
menghalang kewaspadaan dan efisiensi organisasi. Proses bisnis melewati banyak
wilayah fungsional berbeda dan membutuhkan koordinasi antar departemen.
Manufaktur
adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga
kerja adalah medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi
untuk dijual. Istilah ini bisa digunakan untuk aktifitas manusia, dari kerajinan
tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini
lebih-lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah
menjadi barang jadi dalam skala besar. Perusahaan menjalankan pemasaran modern
membutuhkan lebih dari sekedar mengembangkan produk dengan kualitas yang baik.
1.
REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Fungsi manufaktur dan
produksi bertanggung jawab untuk benar-benar memproduksi barang dan jasa
perusahaan. Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan,
pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi; penetapan sasaran produksi;
pengadaan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan produksi; dan penjadwalan
peralatan, fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
membentuk produk akhir. Sistem manufaktur dan produksi (manufacturing and production information system) mendukung
aktivitas ini. Dalam perusahaan manufaktur, aktivitas bisnis utama yang
dilakukan terdiri dari tiga siklus utama, yakni siklus pengeluaran, siklus
produksi, dan siklus pendapatan.
i.
Siklus
Pengeluaran : Pembelian dan Pengeluaran Kas
Siklus
pengeluaran (expenditure cycle)
adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang
berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama
dari aktivitas siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya
perolehan persedian, memelihara persediaan, perlengkapan dan beragam jasa
lainnya yang harus dilakukan oleh perusahaan. Pada siklus pengeluaran,terdapat
beberapa aktivitas dasar bisnis, yaitu:
·
Memesan barang, persediaan dan jasa
(ordering meterials, supplies and
services)
Aktivitas pertama
dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan. Tahapan
ini melibatkan penentuan atas apa, kapan dan berapa banyak barang/
perlengkapan/ jasa yang dibeli dan selanjutnya memilih pemasok.
·
Menerima dan menyimpan barang,
persediaan, dan jasa (receiving
materials, supplies and services)
Aktivitas kedua
dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
Departemen penerimaan yang bertanggungjawab dalam menerima barang yang dikirim
oleh pelanggan. Biasanya departemen penerimaan ini kemudian melaporkan barang
yang diterima ke manajer gudang, yang kemuadian dilaporkan ke kepala departemen
produksi. Departemen penyimpanan barang, yang juga bertanggungjawab pada
manager gudang, bertanggungjawab atas penyimpanan barang. Informasi mengenai
penerimaan barang yang dipesan harus dikomunikasikan ke fungsi pengendalian
persediaan untuk memuktahirkan catatan persediaan.
Ketika barang
yang dipesan datang,petugas penerima barang harus membandingkan nomor pesanan
pembelian yang tertera di lembar pengiriman dari pemasok dengan arsip pesanan
pembelian untuk memastikan bahwa barang yang dikirim adalah benar-benar barang
yang dipesan. Petugas penerima barang kemudian menghitung kuantitas barang yang
diterima. Sebelum memindahkan barang ke gudang atau pabrik, petugas penerima
barang yang harus memeriksa setiap pengiriman untuk memastkan tidak ada barang
rusak yang diterima.
·
Memberikan persetujuan atas tagihan
pemasok (approving supplier invoices)
Aktivitas ketiga
dari siklus pengeluaran adalah menyetujui
tagihan dari pemasok untuk dibayar. Departemen utang memberikan
persetuan atas tagihan-tagihan dari pemasok untuk dibayar. Kewajiban hukum
untuk membayar kepada pemasok akan muncul setelah barang diterima. Untuk
beberapa alasan praktis, hampir sebagian besar perusahaan hanya akan mencatat
utang setelah barang diterima dan tagihan disetujui oleh departemen utang.
Ketika tagihan diterima, departemen utang harus mencocokanya dengan pesanan
pembelian dan laporan penerimaan barang. Kombinasi dari tagihan pemasok dan
dokumentasi pendukung lainya dinamakan voucher
package.
·
Pengeluaran kas (cash disbursement)
Aktivitas
terakhir dari siklus pengeluaran adalah melakukan pembayaran kas kepada
pemasok. Kasir, yang melaporkan ke bendahara, bertanggungjawab untuk membayar
kepada pemasok. Pemisahan tugas penanggungjawab kas yang dilakukan oleh kasir,
dari fungsi otorisasi dan pencatatan kas, masing-masing harus dilakukan oleh
departemen pembelian dan departemen utang. Pembayaran dilakukan ketika departemen
utang. Pembayaran dilakukan ketika departemen utang dagang mengirimkan voucher package (tagihan pemasok dan
dokumen pendukung lainnya) ke kasir.
ii.
Siklus
Produksi
Siklus
produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait,
yang terus terjadi dan berkaitan dengan pembuatan produk. Pada siklus ini,
informasi yang berkaitan dengan barang jadi yang telah dibuat dan tersedia
untuk dijual akan diberikan ke Siklus Pendapatan, dan informasi mengenai
kebutuhan bahan baku diberikan ke Siklus Pengeluaran. Informasi mengenai tenaga
kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke Siklus SDM/Penggajian yang selanjutnya
akan mengirim data mengenai biaya dan ketersediaan tenaga kerja. Dan informasi
mengenai harga pokok penjualan akan dikirim ke Buku Besar.
Akuntansi
biaya yang akurat merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal yang
berkaitan dengan; bauran produk (jenis barang dan berapa yang harus
diproduksi), penetapan harga pokok, alokasi dan perencanaan sumber daya,
manajemen biaya (untuk merencanakan dan mengendalikan biaya produksi serta
mengevaluasi hasilkinerja). Aktivitas pada Siklus Produksi ada empat:
1.
Perancangan
produksi (production design)
Tahap pertama dari
siklus ini adalah perencanaan produksi. Tujuannya adalah untuk menciptakan
suatu produk yang mampu memenuhi keinginan pelanggan dalam hal kualitas,
durabilitas, dan fungsionalitasnya sambil secara simultan meminimalkan biaya
produksinya.
2.
Perencanaan
dan penjadwalan (planning and scheduling)
Tahap kedua dari
siklus produksi adalah bertujuan untuk mengembaangkan suatu perencanaan
produksi yang seefisien mungkin untuk memenuhi pesanan-pesanan yang ada dan
mengantisipasi lonjakan permintaan jangka pendek sambil meminimalkan persediaan
bahan baku maupun barang jadi.
3.
Operasi
produksi (production operation)
Tahap ketiga dari
siklus produksi adalah pelaksanaan produksi. Cara bagaimana perusahaan
menjalankan produksinya sangat beragam, bergantung pada jenis produk yang akan
dihasilkan dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksinya.
Dengan menggunakan beragam bentuk teknologi informasi dalam proses produksi,
seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh komputer, yang disebut dengan computer-integrated manufacturing (CIM). Akuntan, tidak perlu sangat ahli
memahami bagaimana pengoprasian CIM berjalan, namun akuntan harus memahami
bagaimana CIM ini mempengaruhi operasi maupun akuntansi biaya di perusahaan
tersebut.
4.
Akuntansi
biaya (cost accounting)
Tahap terakhir dalam
siklus produksi ini terdapat tiga tujuan utama dari sistem akuntasi biaya
antara lain:
·
Memberikan informasi untuk perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kinerja operasi produksi.
·
Memberikan data akurat mengenai produk, untuk
menentukan harga dan bauran produk.
·
Untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang
digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan nilai beban pokok penjulan yang
akan dimunculkan dalam laporan keungan perusahaan.
iii.
Siklus
Pendapatan : Penjualan
dan Penerimaan Kas
Siklus
pendapatan mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
Siklus Pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi yang terkait dan berulang-ulang dalam menyediakan barang dan jasa
kepada para pelanggan, serta menagih kembali kepada para pelanggan dari penjualan-penjualan
tersebut sebagai kas. Tujuan dari siklus pendapatan ini adalah untuk
menyediakan barang tepat pada waktu dan tempatnya, serta dengan harga yang
sesuai. Siklus pendapatan terdapat empat aktivitas dasar yaitu entri
pesanan penjualan, pengiriman, penagihan, dan penagihan kas.
Siklus
pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para pelanggan. Bagian pesanan
penjualan bertanggung jawab atas proses entri pesanan penjualan. Didalam proses
entri pesanan penjualan sendiri terdapat empat tahap, yaitu :
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan, yang
mencakup :
·
Pengambilan pesanan pelanggan,
·
Persetujuan kredit, jika penjualan secara keredit.
·
Memeriksa ketersediaan persediaan,
·
Menjawab permintaan pelanggan.
Pesanan pelanggan harus diterima tepat
waktu lalu semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan tersebut
dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh sebab itu, untuk memastikan akurasi
yang menyeluruh, harus dilakukan pemeriksaan , antaralain :
·
Pemeriksaan validitas,
·
Uji kelengkapan , Uji kewajaran
·
Persetujuan kredit, yang mencakup
Otorisasi umum (Batas kredit) dan
·
Otorisasi khusus (Pemeriksaan batas).
Menetapkan apakah tersedia cukup
persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut.
Internal dokumen yang dihasilkan oleh order entry penjualan, seperti : Pesanan penjualan, Slip pengepakan, dan Kartu pengambilan barang.
Internal dokumen yang dihasilkan oleh order entry penjualan, seperti : Pesanan penjualan, Slip pengepakan, dan Kartu pengambilan barang.
2. Pengiriman barang, yang mencakup :
·
Pengambilan dan pengepakan pesanan,
·
Pengiriman pesanan.
Aktivitas ini bertanggung jawab untuk memenuhi
pesanan pelanggan pendataan item yang dikirim dari persediaan. Ada dua jenis
metode pengiriman, yaitu :
·
Metode in-house
·
Metode out-source
3. Penagihan dan piutang usaha, yang mencakup :
Ø Penagihan,
Ø Pemeliharaan
data piutang usaha,
Ø Pengecualian
: Penyesuaian rekening dan penghapusan.
Keputusan-keputusan
penting dan kebutuhan Informasi dari aktivitas ini antara lain:
-
Penagihan yang akurat sangat penting dan
membutuhkan informasi yang mengidentifikasi item dan kuantitas.
-
Faktur penjualan memberitahukan
pelanggan dari jumlah yang harus dibayar dan di mana untuk mengirim pembayaran.
-
Sebuah laporan bulanan merangkum
transaksi yang terjadi dan menginformasikan pelanggan dari saldo rekening
mereka saat ini.
-
Sebuah memo kredit kewenangan departemen
penagihan untuk kredit account pelanggan.
-
Persediaan, piutang dagang, dan file
buku besar diperbaharui pada waktu ini.
Untuk memperoleh aliran penerimaan kas
yang lebih seragam, banyak perusahaan menggunakan proses yang disebut Penagihan
berdaur. Ada beberapa jenis sistem penagihan antara lain :
Ø
Dalam sistem setelah penagihan, faktur
dipersiapkan setelah confirmasi bahwa barang-barang dikirim.
Ø
Dalam sistem pra penagihan, faktur
dipersiapkan (tetapi tidak dikirim) sesegera pesanan disetujui.
4.
Penagihan kas, yang mencakup :
·
Menangani kiriman uang pelanggan,
·
Menyimpannya ke bank.
Bagian
yang terlibat dalam aktivitas ini adalah Kasir dan fungsi piutang dagang.
Keputusan-keputusan penting dan Kebutuhan Informasi pada aktivitas ini antara lain
:
·
Pentingnya pengurangan pencurian kas.
·
Fungsi penagihan piutang dagang
seharusnya tidak mempunyai akses fisik ke kas atau cek.
·
Fungsi piutang dagang harus mampu
mengidentifikasi sumber suatu pengiriman uang dan faktur aplikasi harus
dikredit.
Tujuan Siklus
Pendapatan
Tujuan
utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat
dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Untuk dapat mencapai tujuan ini,
pihak manajemen harus membuat beberapa keputusan penting antara lain:
·
Mengetahui sejauh mana produk dapat dan
harus disesuaikan dengan tiap kebutuhan dan keinginan pelanggan.
·
Mengontrol banyak persediaan yang harus
dimiliki dan tempat untuk persediaan tersebut.
·
Menggunakan cara yang tepat dalam
mengirimkan barang dagangan kepada para pelanggan.
·
Menentukan banyaknya kredit yang
seharusnya diberikan ke tiap pelanggan.
·
Menentukan syarat-syarat kredit yang
seharusnya diberikan kepada pelanggan.
·
Menentukan cara pembayaran pelanggan
sehingga dapat diproses untuk memaksimalkan arus kas.
Mengidentifikasi
Pengendalian dan Ancaman Utama dalam Siklus Pengeluran, Siklus Produksi, dan Siklus
Pendapatan serta Mengevaluasi Kecukupan Pengendalian Internalnya
Di dalam siklus pendapatan, SIA yang
didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk
memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai:
·
Semua transaksi telah
diotorisasikan dengan benar,
·
Semua transaksi yang
dicatat valid (benar-benar terjadi),
·
Semua transaksi yang
valid, dan disahkan, telah dicatat,
·
Semua transaksi
dicatat dengan akurat,
·
Aset (kas, persediaan,
dan data) dijaga dari kehilangan ataupun pencurian,
·
Aktivitas bisnis
dilaksanakan secara efisien dan efektif,
·
Semua
informasi diungkapkan dengan penuh dan wajar.
secara spesifik, ancaman dan pengendalian
internal dari setiap siklus dijelaskan di bagian berikut:
v Pengendalian Internal pada Siklus
Pengeluaran
Ancaman dan pengendalian yang ada dalam
setiap tahapan siklus pengeluaran diikhtisarkan dalam tabel berikut:
Aktivitas/Tahapan
|
Ancaman
|
Pengendalian
|
Maslah umum di siklus pengeluaran secara keseluruhan
|
Master data yang tidak akurat atau tidak valid
|
·
Pengendalian data integritas dalam pemrosesan data
·
Pembatasan akses ke master data
·
Reviu perubahan dalam master data.
|
Pengungkapan yang tidak sah atau informasi sensitf.
|
·
Pengendalian akses
·
Enkripsi
|
|
Kehilangan atau perusakan data.
|
Prosedur cadangan data dan pemulihan data
|
|
Kinerja yang buruk
|
Laporan manajemen
|
|
Pemesanan
|
Catatan persediaan yang tidak akurat
|
·
Sistem persediaan perpetual
·
Penandaan dengan sistem barcode atau RFID
·
Perhitungan berkala atas persediaan fisik barang
|
Pembelian barang yang tidak dibutuhakan
|
·
Sistem persediaan perpetual
·
Reviu dan mekanisme persetujuan atas permintaan pembelian
·
Fungsi pembelian secara terpusat
|
|
Pembelian barang dengan harga yang terlalu tinggi dari
yang seharusnya
|
·
Daftar harga
·
Penawaran yang kompetitif
·
Anggaran
|
|
Pembelian barang kualitas yang lebih rendah dari yang
seharusnya
|
·
Pembelian hanya dari pemasok yang telah disetujui
·
Reviu dan mekanisme persetujuan untuk pemasok baru
·
Menjadikan manajer pembelian bertanggungjawab atas biaya pengerjaan ulang
(reawork)dan bahan sisa (scrap)
·
Menelusuri dan memontor kualitas produk dari pemasok
|
|
Pemasok yang tidak dapat diandalkan
|
·
Mengharuskan para pemasok memiliki sertifikasi kualitas (misalnya ISO
9000)
·
Mengumpulkan data dan memonitor kinerja pengiriman pemasok
|
|
Pembelian dari pemasok yang tidak sah (tidak ada dalam
daftar rekanan pemasok)
|
·
Mengelola datfar yang berisi pemasok yang disetujui dan konfigurasi
sistem untuk memastikan pembelian yan gdilakukan kepada para pemasok yang ada
didalam daftar saja.
·
Reviu dan mekanisme persetujuan untuk pemasok baru
·
Pengendalian spesifik untuk EDI (akses, reviu pesanan, enkripsi,
kebijakan)
|
|
Kickback (gratifikasi)
|
·
Menghariskan para agen penjualan untuk mengungkapkan keentingan keuangan
maupun pribadi dengan para pemasoknya
·
Pelatihan karyawan dalam merespon tawaran hadiah dari para pemasoknya
·
Pelatihan karyawan dalam merespon tawaran hadiah dari para pemasok
·
Rotasi pekerjaan dan libur yang diwajibkan (mandatory vacation)
·
Audit atas pemasok
|
|
Penerimaan
|
Menerima barang yang tidak di pesan
|
·
Mengharuskan adanya persetujuan atas pesanan pembelian sebelum menerima
barang.
|
Kesalahan dalam perhitungan barang
|
·
Tidak menginformasikan petugas penerima barang mengenai kuantitas yang
dipesan.
·
Mengharuskan petugas penerima barang untuk menandatangani laporan
penerimaan barang
·
Insentif
·
Dokumentasi transfer barang ke gudang
·
Penandaan dengan menggunakan barcode
dan RFID
·
Konfigurasi sistem ERP untuk menandai adanya perbedaan dalam jumlah yang
diterima dengan jumlah yang dipesan yang melebihi batas toleransi yang dapat
diterima untuk diselidiki lebih jauh
|
|
Verifikasi tanda terima jasa
|
·
Pengendalian anggaran
·
Audit
|
|
Pencurian persediaan
|
·
Pembatasan akses fisik terhadap persediaan barang
·
Dokumentasi semua transfer persediaan antara pegawai penerimaan dan
persediaan
·
Perhitungan fisik ersediaan dan rekonsiliasi atas persediaan yang
tercatat
·
Pemisahan tugas antara yang menerima barang dengan yang menyimpan barang
|
|
Persetujuan atas faktur tagihan pemasok
|
Kesalahan dalam faktur pemasok
|
·
Verifikasi ulang akurasi faktur pemasok
·
Mengharuskan adanya rincian dokumen untuk pembelian dengan menggunakan
kartu pembelian
·
Penggunaan Evaluated Receipt
Settlement (ERD) untuk pendekatan pembelian yang tanpa menggunakan faktur
(invoiceless approach)
·
Pembatasan atas akses ke data pemasok
·
Verifikasi antara slip pengiriman (freight
bill) dan penggunaan moda pengiriman yang telah disetujui
|
Kesalahan dalam pencatatan ke dalam akun utung
|
·
Pengendalian entri data
·
Rekonsiliasi atas catatan rincian utang dengan akun pengendalian di buku
besar
|
|
Pengeluaran kas
|
Kegagalan dalam mendapatkan keuntungan dari diskon
pembayaran lebih cepat
|
·
Mengisi faktur dengan tanggal terakhir diskon
·
Anggaran urus kas
|
Membayar barang yang tidak pernah diterima
|
·
Mengharuskan semua faktur pemasok dicocokkan dengan dokumen-dokumen
pendukungnya yang telah dikonfirmasi/disahkan oleh bagian penerima dan
persediaan
·
Anggaran (untuk jasa)
·
Mengharuskan adanya bukti pembayaran untuk biaya perjalanan
·
Penggunaan kartu kredit perusahaan untuk biaya perjalanan
|
|
Duplikasi pembayaran
|
·
Mengharuskan adanya faktur dan bukti pendukung (voucher package) yang lengkap untuk memproses semua jenis
pembayaran
·
Kebijakan untuk hanya membayar jika ada faktur asli dari pemasok
·
Membatalkan semua dokumen pendukung segera setelah pembayaran selesai
dilakukan
|
|
Pencurian kas
|
·
Keamanan fisik atas cek-cek kosong dan cek-cek yang ditandatangani oleh
mesin
·
Perhitungan fisik atas semua nomor urut cekm oleh kasir
·
Pengendalian akses atas komputer-komputer terminal EFT
·
Hanya menggunakan komputer-komputer yang khusus diperuntukan melakukan
transaksi online-banking
·
Penggunaan sistem automatic clearing house (ACH) untuk
memblokir akun-akun yang tidak diperbolehkan untuk melakukan pembayaran
·
Pemisahan fungsi penulisan cek dengan fungsi pencatatan utang
·
Mengharuskan adanya dua tanda tangan di setiap cek untuk
pembayaran/pengeluaran yang melebihi jumlah tertentu
·
Mengharuskan dilakukannya rekonsiliasi
bank dengan jumlah yangtercatat yang dilakukan oleh orang yang
independent dari prosedur pengeluaran kas
·
Pembatasan akses ke arsip utama pemasok
·
Pembatasan jumlah pegawai yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan one-time-supplier (pemasok yang hanya
sekali saja digunakan/pemasok yang tidak ada dalam daftar) dan nuntuk memproses
pembelian dari one time supplier
·
Menjalankan sistem kas kecil dengan pendekatan dana tetap (imprest fund)
·
Melakukan audit mendadak atas kas kecil
|
|
Mengubah cek
|
·
Menggunakan mesin perlindungan cek
·
Penggunaan tinta dan kertas khusus
·
Menggunakan mekanisme “positive
pay” dengan bank
|
|
Masalah arus kas
|
·
Anggaran arus kas
|
v Pengendalian Internal pada Siklus
Produksi
Ancaman
dan pengendalian yang ada di dalam setiap tahapan siklus produksi diikhtisarkan
dalam tabel berikut:
Aktivitas/Tahapan
|
Ancaman
|
Pengendalian
|
Desain produk
|
Desain produk yang kurang baik
|
Perbaiki informasi tentang pengaruh desain produk
atas biaya.
Data terinci mengenai biaya jaminan dan perbaikan.
|
Perencanaan dan penjadwalan
|
Kelebihan produksi atau kekurangan produksi.
Investasi yang tidak optimal dalam aktiva tetap
|
Sistem perencanaan produksi yang lebih baik.
Tinjau dan setujui perolehan aktiva tetap;
pengendalian anggaran.
|
Operasi Produksi
|
Pencurian atau perusakan persedian dan aktiva
tetap
|
Batasi akses fisik ke persediaan dan aktiva tetap.
Identifikasikan semua aktiva tetap.
Dokumentasikan semua perpindahan persediaan
sepanjang proses produksi.
|
Akuntansi Biaya
|
Kesalahan pencatatan dan memasukkan data
mengakibatkan data biaya yang tidak akurat
|
Pengendalian edit entri data; penggunaan pemindai
kode garis jika memungkinkan; rekonsiliasi jumlah yang tercatat dengan
perhitungan fisik secara periodik.
|
Ancaman Utama
|
Hilangnya data
Kinerja yang kurang baik
|
Buat cadangan dan perencanaan pemulihan dari
bencana; batasi akses ke data biaya
Pelaporan yang lebih baik dan tepat waktu.
|
v Pengendalian Internal pada Siklus
Pendapatan
Ancaman dalam siklus
pendapatan dapat terjadi di setiap tahapannya yang perlu dikelola dengan
pengendalian internal yang memadai. Berikut ini merupakan ikhtisar ancaman dan
pengendalian internal yang perlu diterapkan pada setiap tahapan dalam siklus
pendapatan.
Aktivitas
/ Tahapan
|
Ancaman
|
Pengendalian
|
Entri
pesanan penjualan
|
1. pesanan pelanggan yang tidak
lengkap atau tidak akurat
|
Pemeriksaan edit entri data
|
2. Penjualan secara kredit ke
pelanggan yang memiliki catt. Kredit buruk
|
Persetujuan kredit oleh manajer bag.
Kredit bukan oleh fungsi penjualan: catt yang akurat atas saldo rek.
pelanggan
|
|
3. Legitimasi pesanan
|
Ttd diatas dokumen kertas, ttd digital
dan sertifikat digital untuk e-biz
|
|
4. Habisnya persediaan, biaya
penggudangan, dan pengurangan harga
|
Sistem pengendalian persediaan
|
|
Pengiriman
|
5. Kesalahan pengiriman: barang
dagangan, jumlah dan alamat yang salah
|
Rekonsiliasi pesanan penjulana dengan kartu
pengambilan dan slip pengepakan: pemindai kode garis
Pengendalian aplikasi entri data
|
6. Pencurian persediaan
|
Batasi akses fisik ke persediaan
|
|
Penagihan dan piutang usaha
|
7. Kegagalan untuk menagih pelanggan
|
Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan
|
8. Kesalahan dalam penagihan
|
Pengendalian edit entri data
Daftar harga
|
|
9. Kesalahan dalam memasukkan data
ketika memperbarui piutang usaha
|
Rekonsiliasi buku pembantu piutang
usaha dengan buku besar: laporan bulanan ke pelanggan
|
|
Penagihan kas
|
10. Pencurian kas
|
Pemisahan tugas; minimalisasi
penanganan kas; kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan
semua penerimaan
Rekonsiliasi periodic laporan bank
dengan catt seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas
|
Masalah - masalah pengendalian umum
|
11. Kehilangan data
|
Prosedur cadangan dan pemulihan dari
bencana; pengendalian akses (secara fisik dan logis)
|
12. Kinerja yang buruk
|
Persiapan dan tinjauan laporan kinerja
|
2.
MENGIDENTIFIKASI
MAJOR THREAT DALAM AKTIVITAS BISNIS
DAN MENGEVALUASI KECUKUPAN PENGENDALIAN INTERNAL
Ada beberapa
ancaman dan pengendaliannya pada siklus pendapatan ini, umumnya seperti:
1.
Kehilangan Data
Pengendalian untuk hal ini adalah
pengendalian akses (secara fisik dan logis).
2.
Kinerja
yang buruk
Pengendalian
untuk hal ini adalah melakukan persiapan dan tinjauan laporan kinerja.
3.
Penerimaan
pesanan penjualan
Pada aktivitas
entri pesanan penjualan ada beberapa ancaman antara lain:
§ Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak
akurat,
§ Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki
catatan kredit buruk,
§ Terjadi legitimasi pesanan, dan
§ Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan
pengurangan harga.
Pengendalian yang bisa dilakukan,
yaitu:
§ Pemeriksaan edit entri data,
§ Persetujuan kredit oleh manajer bagian kredit, bukan
oleh fungsi penjualan; catatan yang akurat atas saldo rekening pelanggan,
§ Tanda tangan di atas dokumen kertas, tanda tangan
digital dan sertifikat digital untuk e-business, dan
§ Sistem pengendalian persediaan.
4.
Pengiriman
barang
Pada aktivitas pengiriman barang ada beberapa
ancaman antara lain:
§ Kesalahan jumlah barang, alamat ataupun jenis barang
yang dikirim.
§ Pencurian persediaan.
Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:
§ Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan kartu
pengambilan dan slip pengepakan, pemindai kode garis, pengendalian aplikasi
entri data.
§ Batasi akses fisik ke persediaan. Dokumentasi semua
transfer internal persediaan. Perhitungan fisik persediaan secara periodik
persediaan dan rekonsiliasi perhitungan dengan jumlah yang dicatat.
5.
Penagihan
dan piutang usaha
Pada aktivitas penagihan
dan piutang usaha ada beberapa ancaman antara lain:
§ Kegagalan untuk menagih pelanggan,
§ Kesalahan dalam penagihan, dan
§ Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui
piutang usaha.
Pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:
§ Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan. Pemberian
nomor terlebih dahulu ke semua dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur
secara eriodic. Rekonsiliasi kartu pengambilan dan dokumen pengiriman dengan
pesanan penjualan.
§ Pengendalian edit entri data dan daftar harga.
§ Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku
besar; laporan bulanan ke pelanggan.
6.
Penagihan
kas
Pada aktivitas penagihan kas ancaman yang biasa
terjadi adalah :
§ Pencurian Kas
Hal ini dapat diatasi dengan beberapa cara, yaitu:
Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan;
Rekonsiliasi periodik laporan bank dengan catatan seseorang yang tidak terlibat
dalam pemrosesan penerimaan kas.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pembahasan tentang siklus proses bisnis, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
v Setiap
ancaman dan kendala yang dimiliki oleh masing-masing siklus akan teratasi
apabila pengendalian internal yang dilakukan oleh perusahaan berjalan dengan
baik.
v Proses
bisnis existing tidak memiliki pola
operasi dan pola bongkar muat yang terpadu sehingga mengakibatkan terjadinya
pelayanan pengiriman barang yang tidak terkontrol. Oleh sebab itu, proses
bisnis existing akan diperbaiki
menuju proses bisnis yang akan dilakukan secara terpadu, terdapat pengontrolan
proses bisnis yang akan dijalankan.
v Pemodelan
Business Process Modelling Notation
mampu menghasilkan aliran informasi. Aliran informasi ini digunakan untuk
menjalankan kegiatan bisnis perusahaan sehingga tidak ada entitas yang
menjalankan proses bisnisnya masing-masing.
*SEMOGA BERMANFAAT*
Jasa Sewa Jas untuk Wisuda atau Graduation ataupun yang lainnya hubungi Rumah Jas Bali.
CP Line : rumahjasbali
gmail: rumahjasbali@gmail.com
Komentar
Posting Komentar