SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
1.1.Latar Belakang
Dengan
berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam menyelesaikan semua
pekerjaannya. Tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala aspek
kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan
keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian
atau analisis pribadi dilakukan dengan menggunakan komputerisasi.
Dengan
informasi sebuah perusahaan, dalam hal ini perusahaan dapat mengetahui
produktivitas dan kinerja pegawai. Oleh sebab itu didalam sebuah instansi
diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data dan merangkum data
yang berhubungan dengan kepegawaian. Sistem informasi ini disebut Sistem
Informasi Eksekutif (SIE). SIE harus mampu memenuhi kebutuhan jajaran eksekutif
perusahaan.
Kebutuhan
informasi kepegawaian akan semakin kompleks. SIE harus mampu menangani,
mengolah dan merangkum data dari database
Sistem Informasi Kepegawaian (SIK). SIE juga perlu memberikan tingkatan
pengguna dalam hal akses terhadap data-data tersebut, tidak semua mengakses
data tertentu dan melakukan perubahan terhadapnya. Sehingga masing-masing
pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa terhadap informasi yang diinginkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
Sistem
Informasi Eksekutif (SIE) adalah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi
Eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, informasi dapat diambil
dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian dan memudahkan serta mendukung
keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan
menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan
relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya
dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung
keputusan (DSS).
Sistem
informasi eksekutif (EIS = Executive
information system) merupakan salah satu sistem informasi yang sangat
dibutuhkan untuk manajerial perusahaan saat ini. Sistem informasi eksekutif
diperuntukkan bagi top- level management
dalam mengontrol dan mengawasi kinerja perusahaan yang dipimpinnya secara
ringkas, terintegrasi, mudah dipahami, dan dalam berbagai tingkatan rincian.
Salah satu bagian perusahaan yang memegang peranan penting tersebut adalah
bidang kepegawaian, di-mana pengambilan keputusan yang cepat dan tepat oleh
pemegang kepentingan diharapkan dapat membawa perusahaan ke tingkat performansi
yang lebih tinggi (Obrien2006:457).
2.2. Elemen
Sistem Informasi Eksekutif
Elemen sistem informasi
eksekutif dapat digolongkan menjadi:
a)
Database
b)
Presentation
features
c)
Other
decision-support activities
d)
Application
development feature
e)
Typical
installation configurations.
Sistem informasi eksekutif (EIS) bukanlah suatu
teknologi khusus, EIS merupakan sistem aplikasi yang menggunakan berbagai unsur
teknologi seperti antar muka geografis, personal
computer, basis data relasional dan jaringan komunikasi data untuk
menampilkan data-data penting perusahaan kepada manajemen. Implementasi EIS
normalnya akan memasukkan fitur-fitur database
dan penampilan data, selain itu EIS
juga akan menggunakan fitur-fitur pendukung pengambilan keputusan lainnya
seperti pengolah angka dan memiliki fitur pengembangan aplikasi seperti bahasa
pemograman generasi keempat.
Berikut akan dijelaskan ini fitur-fitur dalam EIS.
2.2.1. Fitur
Antarmuka Basis Data
1.
Ketersediaan
Basis Data
EIS mengakses semua informasi dari basis data yang tersedia dalam perusahaan dan
di luar perusahaan. EIS yang mengakses informasi dari luar perusahaan harus
secara efektif menyaring data.
2.
Basis
Data Multi Dimensi
Basis data multi dimensi menampilkan data
penjualan yang dikelompokkan menurut produk, jenis konsumen, ataupun lokasi
penjualan. Kemampuan EIS untuk dapat menampilkan pengelompokan data sangat
tergantung dari struktur basis data yang ada dalam perusahaan dan desain database yang menjadi sumber data EIS.
3.
Ketepatan
Waktu Dari Data
EIS dapat menampilkan data yang paling
mutakhir, namun kebutuhan ini tergantung dari keterkaitan antara informasi dan
waktu. Pada tingkatan operasional
manajer, informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang real time, sehingga
manajer operasional dapat memanfaatkan data maupun informasi dalam EIS untuk
keperluan tertentu.
4.
Soft Information
Soft
Information adalah
informasi-informasi yang bukan berasal dari kegiatan operasional normal
perusahaan sehari-hari. Soft Information
dapat berisi perkiraan penjualan di masa mendatang, harga yang ditetapkan competitor.
2.2.2. Fitur
Tampilan (Presentation Features)
1.
Grafis (Graphics)
EIS
menggunakan grafis sebagai fitur utamanya. Selain grafis, EIS juga menggunakan
warna sebagai pembeda atau menunjukkan status tertentu. Contohnya warna merah
digunakan sebagai indikator adanya penyimpangan atau peringatan, warna kuning
menunjukkan bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki.
2.
Bahasa Natural (Natural Language)
Penggunaan
natural language menghilangkan
kebutuhan akan bahasa pemrograman komputer, namun memungkinkan untuk
menggunakan bahasa sehari-hari dalam memberikan perintah pencarian dalam EIS.
3.
Penggunaan Mouse,
Layar Sentuh, atau Alat Masukan Lainnya
Saat
ini alat input untuk EIS sudah mulai beragam, mulai dari penggunaan mouse, touch pad, sehingga memudahkan penggunaan EIS.
4.
Komunikasi
EIS
memiliki fitur untuk mempermudah komunikasi dengan mengintegrasikan fitur-fitur
komunikasi seperti email atau sistem pesan lainnya. Eksekutif akan mudah
mempertukarkan pesan-pesan tertulis dengan eksekutif yang lain dari layar EIS.
2.2.3. Kegiatan
Pendukung Pengambilan Keputusan Lainnya (Other
Decision-Support Activities)
1. Drill Down
Analisis
drill down adalah kemampuan memulai
analisis dari angka agregat kemudian melanjutkan analisis ke angka-angka yang
lebih detail (drill down to).
Angka-angka yang lebih detail merupakan pembentuk angka agregat. Ketika
pengguna melakukan analisis ke data-data yang lebih detail, pengguna dapat
menemukan analisis yang lebih detail dari suatu penyimpangan tertentu.
2.
Integrasi dengan Pengolah Angka (Spreadsheets)
EIS
dapat diintegrasikan dengan spreadsheet
untuk dapat menggunakan kemampuan penuh dari aplikasi spreadsheet dalam pengolah data.
3.
Pendukung Pengambilan Keputusan
Dalam
berbagai situasi, EIS juga memberikan alat-alat analisis yang canggih
dibandingkan dengan yang dimiliki
spreadsheet standar.
4.
Penemuan Pengetahuan (Knowledge Discovery)
Knowledge Discovery menggunakan computer untuk memanipulasi data
dalam upaya menemukan pengetahuan, misalnya menemukan tren.
2.2.4. Fitur
Pengembangan Aplikasi (Application
Development Feature)
1. Fourth-Generation Programming Language
EIS
seharusnya menggunakan bahasa yang berorientasi pada pemrograman untuk
mengembangkan aplikasi. EIS seharusnya berisi perintah-perintah query untuk mengambil data,
perintah-perintah statistik maupun matematis.
2. Executive Informasi System Shells
Banyak aplikasi
yang tersedia untuk pengembangan EIS salah satunya adalah pengembangan aplikasi
berbasis grafis untuk pemrograman ataupun untuk membuat perintah-perintah
pencarian data. Selain itu tersedia juga bahasa pemrograman yang dapat
mempermudah pengembang untuk mengembangkan grafis antarmuka dan desain menu
maupun layar.
3.
Logika Berbasis Aturan (Rule-Based Logic)
EIS
pada umumnya memungkinkan pengembang untuk memasukkan kemampuan perhitungan
logis kedalam sistem, yang disebut rule-base-heuristic,
untuk membantu pencarian data berdasarkan batasan-batasan tertentu.
2.2.5.
Konfigurasi Umum Implementasi
Secara
umum ada tiga konfigurasi yang dapat digunakan untuk menggunakan EIS baik
perangkat keras maupun perangkat lunak, yaitu :
1.
Aplikasi EIS yang menggunakan mainframe dan midrange computer.
Konfigurasi EIS yang dipasang pada sistem mainframe merupakan konfigurasi pada
tahun 80-an. Data di-download ke
dalam sistem yang lebih kecil yaitu midrange,
prosesnya memerlukan waktu semalam dan dikerjakan oleh IT perusahaan.
2.
Aplikasi EIS yang menggunakan komputer midrange atau komputer PC dengan
menggunakan LAN.
Konfigurasi ini merupakan konfigurasi yang
cepat berkembang, karena kemudahannya untuk digunakan.
3.
Aplikasi EIS yang menggunakan mainframe, midrange dan aplikasi spreadsheet
dan grafis.
Konfigurasi ini adalah cara yang paling mudah
untuk menggunakan EIS dimana perusahaan dapat mengembangkan sendiri fitur-fitur
EIS dengan menggunakan macro ataupun
otomatis yang tersedia dalam aplikasi spreadsheet.
2.2.6. Keuntungan dan
Keterbatasan Sistem Informasi Eksekutif
Sistem
Informasi Eksekutif ini memiliki keuntungan dalam suatu sistem informasi,
diantaranya adalah:
- Penggunaan yang mudah &tidak sulit dioperasikan karena dilengkapi interface yang sangat memudahkan
pemakai untuk menggunakannya.Pengalaman luas komputer tidak
diperlukan dalam operasi.
- Sebagai sistem penyedia
fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal
dan internal yang berguna untuk mengindentifikasi masalah.
- Sistem dapat membantu
pihak eksekutif dalam mengidentifikasikan dasar suatu masalah dan mencari
jalan keluarnya.
- Sebagai sistem penyedia
informasi bagi eksekutif mengenai kinerja perusahaan dari berbagai sudut
pandang.
- Sebagai sistem yang dapat
memberikan suatu kemudahan bagi pihak eksekutif untuk menyediakan akses
yang cepat ke informasi – informasi yang terjadi saat itu dan akses
langsung pada laporan – laporan manajemen.
- EIS menyediakan pengiriman
tepat waktu informasi. Manajemen dapat membuat keputusan segera.
- Meningkatkan informasi
pelacakan.
Selain
Sistem Informasi Eksekutif memiliki keuntungan dalam suatu sistem informasi,
SIE ini juga memiliki keterbatasan atau kekurangan dalam suatu sistem
informasi, diantaranya yaitu:
1. Memiliki
fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
2. Pada
perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat implementasi.
3. Karena
sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
4. Pembuatannya
harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.
5. Eksekutif
mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.
6. Informasi
yang berlebihan untuk beberapa manajer.
7. Sulit
untuk mengukur manfaat.
8. Sistem
dapat menjadi lambat, besar dan sulit untuk dikelola.
9. Password.
EIS memiliki sandi normal untuk membatasi
akses. Namun, tingkat kontrol sandi yang diimplementasikan dalam EIS harus sama
dengan yang ada di database. Jika
tingkat kontrol sandi mengganggu pengoperasian EIS, pembatasan sandi sering
dihapus dalam mendukung kinerja sistem. Selain itu, tidak ada struktur sandi
paralel yang bahkan developer tidak bisa ketika ingin memastikan keamanan yang
ada.
10. Data Access
Apabila
data EIS dapat diakses oleh pengguna yang tidak sah, informasi yang memiliki
sifat sensitif ini dapat dikumpulkan dan digunakan terhadap perusahaan atau
petugasnya. Data sensitif ini dapat mencakup informasi akuntansi seperti gaji,
pengeluaran, atau informasi lebih soft seperti
laporan pesaing. Jika akses data tidak aman, EIS dapat menyebabkan pengguna
untuk memberikan kesimpulan yang tidak tepat untuk diakses.
2.2.7. Proses
Bisnis yang Dipengaruhi oleh Sistem Informasi Eksekutif
EIS
dibutuhkan dalam setiap proses bisnis karena eksekutif memerlukan informasi baik
internal maupun external. Oleh sebab itu EIS lah yang dapat memenuhi kebutuhan
eksekutif ini. Sesuai apa yang disimpulkan oleh Watson, et al [1991] tentang
konsep mengapa diperlukan EIS adalah sebagai berikut sesuai dengan keperluan:
1.
Eksternal
a.
meningkatkan persaingan
b.
dengan cepat mengantisipasi perubahan
lingkungan
c.
kebutuhan untuk menjadikan lebih proaktif
d.
kebutuhan untuk mengakses database eksternal
e.
meningkatkan regulasi pemerintah
a.
kebutuhan informasi yang tepat
b.
kebutuhan perbagikan komunikasi
c.
kebutuhan mengakses data operasional
d.
kebutuhan meng-update status pada aktifitas
yang berbeda
e.
kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
f.
kebutuhan untuk mengenal data historis
g.
kebutuhan untuk mengakses data perusahaan
h.
kebutuhan untuk informasi yang lebih akurat
Seorang
eksekutif membutuhkan informasi secara eksternal untuk mengambil keputusan.
Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam membuat keputusan. Dalam
perusahaan biasanya komputer dihubungkan dengan mainframe. Komputer ini
berfungsi sebagai executive workstation. Database
eksekutif disimpan dalam piranti keras umumnya disebut hardisk yang berisi data dan iinformasi yang telah diproses
sebelumnya oleh komputer perusahaan. sistem ini memungkinkan juga pemakai
menggunakan e-mail dan mengakses data dan informasi lingkungan. Contohnya
dengan adanya perubahan peraturan pemerintah yang berlaku yang mana peraturan
sebelumnya masih dilaksanakan dalam suatu organisasi, tentunya akan memberikan
dampak buruk pada organisasi yang dipimpinnya.
Begitu
juga dengan informasi internal yang diperoleh dari data manajerial organisasi,
eksekutif sangat membutuhkan dalam menentukan kebijaksanaan, misalnya dari data
keuangan perusahaan tidak memungkinkan adanya penambahan peralatan yang
mestinya dibutuhkan oleh organisasi tersebut yang mana eksekutif harus meminta
data dari bagian manajerial keuangan dalam membuat keputusan.
Berikut
ini beberapa komponen EIS dalam Proses Bisnis:
1. Organisasi Data dan Akses
Banyak
informasi yang diringkas oleh EIS ditangkap oleh sistem informasi transaksi
yang bertanggung jawab untuk kegiatan transaksi dalam perusahaan. Jika
informasi ini tidak tersedia untuk menunjukkan pandangan yang tepat dan tingkat
rincian yang diperlukan oleh EIS, maka pengembang EIS harus membuat database tersebut. Selain itu dapat pula
dilakukan perubahan-perubahan
terhadap sistem yang sudah ada, sehingga akhirnya dapat memenuhi kebutuhan sistem
informasi eksekutif.
2. Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem
pelaporan manajemen diperlukan untuk perencanaan EIS yang dapat meningkatkan
efektivitas organisasi perusahaan dengan memberikan informasi berupa
laporan-laporan secara agregat demi menghasilkan sebuah organisasi yang
strategis dikelola dan mendorong gaya pengambilan keputusan di seluruh
organisasi yang menghargai analisis dan pengetahuan.
3.
Pengembangan
Software Perusahaan
Memilih
software penting untuk mendesain satu
EIS yang efektif. Ketersediaan
EIS dengan fitur-fitur kemudahan pengembangan aplikasinya dapat merubah cara
perusahaan dalam pengembangan aplikasinya.
4.
Software dan hardware pendukung
Ketika
membicarakan tentang hardware untuk
satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada hardware yang dibutuhkan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan
pertama dan yang dibutuhkan eksekutif harus didefinisikan sebelum hardware terpilih. Dukungan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan
EIS berbeda dengan pengelolaan teknologi informasi yang bersifat departemental,
walaupun pada awalnya pengembangan EIS berada di bagian keuangan atau
marketing, namun pemeliharaan teknologi informasi haruslah meliputi semua aspek
teknologi informasi dalam perusahaan.
5.
Computer System Downsizing and Rightsizing
Kebanyakan
EIS disediakan dengan baik oleh client-server
dan pengaturan pemrosesan terdistribusi. Tapi ketika sistem database mainframe telah digunakan, data
biasanya disimpan pada mainframe yang
cocok untuk penyimpanan database dan
pemeliharaan. Umumnya, data EIS didownload ke file server jaringan di mana ia
dipilih dan dirangkum oleh perangkat lunak EIS. Saat ini telah tersedia beragam layanan yang dapat
digunakan oleh perusahaan, mulai dari sistem open source sampai dengan layanan berbasis cloud.
2.2.8. Contoh
Penggunaan EIS pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper
PT.
Indah Kiat Pulp &Paper memandang komunikasi internal karyawan menjadi aset
yang sangat berharga yang harus dijaga serta dilakukan kegiatan investasi
didalamnya. Sistem informasi yang digunakan dalam hal ini adalah sistem
informasi dengan penggunaan jaringan Lotus
Note.
Lotus Note
sendiri adalah media komunikasi internal perusahaan yang dipergunakan untuk
mengirim berbagai pesan perusahaan yang dapat dilakukanoleh antar individu,
individu ke kelompok, bahkan perusahaan ke kelompok. Lotus Note memiliki kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dapat
mendukung berbagai kegiatan komunikasi antar karyawan. Sifat dasar dan cara
kerja Lotus Note sebenarnya sama
dengan email pada umumnya, namun dalam Lotus
Note terdapat satu kebijakan dimana seorang atasan dapat melihat komunikasi
yang dijalankan oleh bawahannya, sehingga seluruh kegiatan atau segala jenis
bentuk komunikasi karyawan dapat dipantau langsung oleh atasan. Hal ini untuk
mempermudah atasan melakukan pengawasan serta melakukan koordinasi dengan cepat
jika ada hal-hal yang dirasa perlu untuk dikoordinasikan dengan segera.
Dengan
Lotus Note, para eksekutif dapat mengetahui kejujuran dari
karyawannya. Jika terdapat sebuah pelanggaran yang berhubungan dengan
pelanggaran etik karyawan, karyawan tersebut harus membuat
surat pernyataan permintaan maaf bahwa
dirinya telah melakukan pelanggaran etika dan surat pernyataan tersebut disebarkan ke
seluruh pemegang akun Lotus Note. Contoh pelanggaran
etika yang biasa terjadi adalah penyelewengan uang perusahaan yang
dapat menguntungkan pribadi. Tidak hanya dari sisi hal yang negatif, Lotus Note juga berperan
dalam pengembangan prestasi karyawan.
Sebagaicontoh,jika dalam satu divisi sedangmelakukan proses
mengikuti lomba atau awarding, mereka melemparkankonsep yang telah mereka
miliki, dan mereka akan mendapatkan feedback langsung
dari karyawan dari divisi lainnya. Dengan adanya Lotus Note, eksekutif juga dapat mengambil keputusan jika ada
karyawan yang melanggar etika akan diberi sanksi, dan jika ada karyawan yang
berprestasi maka akan diberi penghargaan.
BAB
III
KESIMPULAN
Sistem
Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif
(EIS) merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif
akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor
keberhasilan kebutuhannya. Namun dalam sistem informasi komputerisasi atau
elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa mengakses
informasi-informasi yang ada, baik informasi yang bersifat umum maupun yang
khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus ada sistem pengaman data yang
sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau data-data yang bersifat rahasia
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Nur
Fadhila Amri. E-akuntansi.com. “Elemen Sistem Informasi Eksekutif” https://www.e-akuntansi.com/2015/10/elemen-sistem-informasi-eksekutif.html(diakses 10 Februari 2018).
Lia
Amalia, dkk. Blogspot.com. “Sistem Informasi Eksekutif” http://makalahsie01.blogspot.co.id/2013/09/makalas-sistem-informasi-eksekutif-sie.html
(diakses 10 Februari 2018).
Nur Fadhila Amri.
E-akuntansi.com. “Proses Bisnis yang Dipengaruhi oleh Sistem Informasi
Eksekutif” https://www.e-akuntansi.com/2015/10/proses-bisnis-yang-dipengaruhi-oleh.html. (diakses 10 Februari 2018).
Arhami.
Wordpress.com. “Sistem Informasi Eksekutif” https://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sistem-informasi-eksekutif
(diakses 10 Februari 2018).
Suhairini,
dkk. Scribd.com. “Sistem Informasi Eksekutif pada Perusahaan Manufaktur” https://www.scribd.com/doc/292587050/Sistem-Informasi-Eksekutif-Pada-Perusahaan-Manufaktur-Tugas-SIE-Kelas-A-4113010-4113018-4113022-4113023-4113033 (diakses 10 Februari 2018).
American Institute of Certified
Public Accountants (AICPA). Executive Information System (EIS).
Ikatan
Akuntan Indonesia. 2015. “Modul Chartered Accountant Sistem Informasi dan
Pengendalian Internal”.
Komentar
Posting Komentar